Rabu, 29 Juli 2015

Persembahan untuk Para Ibu

Ibu adalah orang yang menjadi pengantar kita antara Surga dan dunia ini. Dengan bantuan Tuhan Yesus dan ibu kita, serta ayah kita juga, kita bisa lahir ke dunia.

Ibu kita sudah berjasa karena menjadi salah satu tim pengantar kita. Sudahkah kita memberikan segalanya yang terbaik untuk beliau?

Karena walaupun kita sudah memberikan satu dunia ini kepada ibu kita, itu tidaklah cukup.

Mari temukan cara menyampaikan rasa terimakasih dan cara memberikan persembahan terindah kepada ibu kita.


Chicken Soup for the Soul : Persembahan untuk Para Ibu
Kisah-kisah Indah yang Menyentuh Hati tentang Para Ibu
Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Patty Aubery

Buku Chicken Soup for the Soul : Persembahan untuk Para Ibu ini akan membantu kita dalam menyampaikan rasa terima kasih kepada para ibu dalam kehidupan kita, entah itu ibu kandung, ibu tiri, ibu mertua, atau bahkan sahabat baik kita yang seorang ibu.

Suatu kesempatan baik untuk menyampaikan kepada mereka betapa berharganya mereka bagi Anda dan betapa besarnya cintanya kita.

Dan itulah yang telah dilakukan oleh para penulis yang mengirim naskah mereka di dalam buku ini. Melalui berbagai kisah, puisi, dan kartun-kartun mereka yang menggugah, menyentuh hati, dan kadang kocak, mereka semua menyampaikan persembahan istimewa ini kepada para ibu mereka, yang merupakan ungkapan mendalam tentang cinta dan kekaguman mereka terhadap orang istimewa yang dipanggil "Ibu".
Mari kita nikmati, berbagai kenangan mereka dan bangkitkan pula berbagai kenangan dalam hidup kita. Bila kita masih merasa sulit juga menyampaikan rasa terima kasih kepada ibu kita tentang betapa berartinya dia bagi kita, inilah solusi yang mudah : berikan buku ini kepada beliau, lalu peluk dan ciumlah beliau, dan katakan saja, "Terima kasih, ya, Bu." 



Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-5089-3
Tahun terbit : Maret 2010
Jumlah halaman : 284 halaman
Ukuran buku : 13.5 x 20 cm
Cover : Soft cover
Harga : Rp45.000,-


Lewat jendela kecil menerobos masuk cahaya keemasan mentari
Tunduk merapat kepala kami
Sampai cahaya emas itu mewarnai rambut kami
Berbisik-bisik, lalu terkikiklah kami
Bertingkah macam 2 siswi
Siapa nyana kami ini
adalah bunda dan sang putri
yang tengah saling mengecatkan kuku jari-jari kaki






Perpustakaan GPT Baithani-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar