Rabu, 25 Desember 2019

Kejutan Natal

Natal di kediaman hatilah yang menciptakan Natal di luar - W. T. Ellis

Ada sebuah Natal yang tidak akan kulupakan. Itu bukan Natal yang penuh hadiah, dan bukan Natal ketika terjadi mukjizat besar, atau bahkan ketika situasi yang sulit tiba-tiba berubah. Tetapi, itu adalah Natal yang mengubah hidupku, dan memperbolehkanku menyaksikan sendiri semangat yang hidup di dalam banyak diri kita.

Pada Natal yang kubicarakan ini, aku dan keluargaku jauh dari rumah. Awalnya kami tinggal dan dibesarkan di Texas, dan dengan situasi kami yang sulit, kami berkemas dan meninggalkan Texas menuju California.
California? Nama dari tempat yang sepertinya tidak membumi seperti tempat-tempat yang telah kukenal dan kucintai. Lalu, ada kenyataan bahwa kami tidak mengenal seorang pun di California kecuali beberapa orang yang mempekerjakan ibuku untuk pekerjaan barunya.

Setelah ibuku mulai bekerja, segera saja kami menemukan diri di dalam sebuah apartemen kecil yang sangat berbeda dari wilayah kami. Kami berusaha adaptasi dan menyelaraskan diri sebisa kami. Tapi kami berhasil menciptakan kehidupan yang lebih baik. Meski kami tidak punya banyak teman, dan ibuku yang sangat teliti menghitung agar berusaha mencukupi setiap kebutuhan.

Pada mulanya segalanya seperti baik-baik saja.

Tapi perpindahan itu telah menghabiskan banyak uang kami, dan pada saat Natal pertama di rumah baru tiba, kami nyaris tidak punya uang. Kami tidak bisa membeli pohon Natal, hadiah, ataupun perayaan Natal. Sulit bagi kami untuk merasakan semangat Natal.

Ibuku berusaha membantu kami menemukan semangat Natal tersebut dengan membuat hiasan, menyanyikan lagu Natal, membicarakan kenangan Natal favorit kami, dan berjalan-jalan untuk melihat lampu-lampu Natal di kota. Bersama-sama dengan ibuku, kami berusaha mengisinya dengan sebaik mungkin.

Lalu terjadi sesuatu yang ajaib di Malam Natal. Pintu apartemen diketuk dan kami menemukan dua orang di pintu, yang anehnya serasa kami kenal. Mereka memberikan kami masing-masing sebuah permainan walaupun itu bukan mainan yang mewah.

"Kami harap kalian menyukainya dan Selamat Natal. Ingat, sekarang kalian punya teman di rumah baru kalian."

Lalu mereka pergi. Aku menatap hadiahku yang terasa seperti hadiah terbesar yang pernah kudapatkan. Aku mengingat ibuku yang berusaha keras menjadikan Natal yang bahagia bagi kami, dan kedua orang yang tidak kami tahu namanya, tidak meminta apa-apa, tetapi memberitahu kami bahwa ada orang yang peduli pada kami.

Natal itu kami rayakan seakan-akan itu adalah Natal paling indah yang pernah kami miliki. Sebenarnya memang demikian, karena keluarga kecil kami bersatu, di sini, di tempat baru yang asing, menggengam tanda yang sesungguhnya dari semangat Natal, diantarkan oleh sepasang malaikat yang memiliki tugas memberitahu kami bahwa selalu ada orang yang siap mengulurkan tangan untuk mengingatkan kami bahwa ini adalah benar-benar musim cinta.

-John P. Buentello-

Diringkas dari cerita ke 101 dalam buku "Chicken Soup for the Soul : Keajaiban Natal karya Jack Canfiels , Mark Victor Hansen, Amy Newmark"

Selamat Natal semua ! ❤️

Selasa, 01 Oktober 2019

Hudson Taylor , Misionaris yang Memenangkan Suatu Bangsa melalui Doa

Hasil gambar untuk hudson taylor

James Hudson Taylor (21 Mei 1832 - 3 Juni 1905) adalah seorang misionaris Protestan asal Inggris dan pendiri China Inland Mission (CIM) (sekarang OMF International). Hudson Taylor menghabiskan 51 tahun di Cina, dan mampu berkhotbah dalam beberapa jenis bahasa Tionghoa, di antaranya Mandarin, Chaozhou, dan dialek Wu dari Shanghai dan Ningbo . Yang terakhir ini ia menguasainya dengan cukup baik untuk membantunya menyusun edisi bahasa sehari-hari dari Perjanjian Baru. (sumber : Wikipedia). 

Hudson Taylor merupakan seorang misionaris yang mendedikasikan dirinya untuk memenangkan bangsa Cina kepada Allah. Dengan berbekal kemampuannya dalam pengobatan, Hudson menjelajahi Cina dan memberitakan Injil di sana. Bahkan agar dapat membaur dan diterima bangsa Cina, ia rela mengubah penampilannya seperti orang Cina pada umumnya, sekalipun ia dihina oleh rekan sebangsanya. Perjuangan Hudson sarat akan air mata, namun ketekunannya tidak sia-sia. Berkat Hudson, bangsa Cina bahkan sampai ke pedalaman bisa mengenal Allah.

Doa, kepedulian, dan pelayanan Hudson ini dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk mempercayakan seluruh hidupnya kepada Allah, dan terus bersaksi kepada setiap orang sebagai kewajiban kita untuk menjalankan Amanat Agung dari Tuhan.


Mari saudara saudari datang berkunjung ke Perpustakaan GPT Baithani. Kami buka setiap hari minggu setelah ibadah raya pagi, siang, dan sore, bertempat di lantai 2 wings barat. Kami mempunyai banyak buku inspiratif yang menguatkan, pengetahuan umum, buku penyegaran rohani, dan yang lain.



Judul Buku : Seri Pahlawan Iman Hudson Taylor - Misionaris yang Memenangkan Suatu Bangsa melalui Doa
Penulis : Marlee Alex
Ilustrasi : Gluseppe Reva
Penerbit : BPK Gunung Mulia
ISBN : 978-979-687-935-9
Ukuran Buku : 24cm x 16.5cm
Jumlah halaman : 54 halaman
Jenis cover : Soft cover , full colour
Cetakan 1 : tahun 2011